Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah
(MI Nurul Huda)
Oleh : Moh. Iqbal Alkhariry (16130030)

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang mrupakan salah sum implikasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi. Yaitu pendidikan dun pengajarnlan. penelitian. Dan pengabdian kepada masyarakat . Secara khusus. KKM termasuk kedalam hal pengabdiam kepada masyarakat di mana mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan unluk digunakan di tengah-tenguh masyarakat secara langsung.
Dalam pelaksanaan KKM. Muhasiswa diharapkan mampun mengembangkan ilmu yang telah diterima dan dapat membantu masyamkat dalam memecahkan berhagai permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat. Selain itu. Sebagai bentuk aplikasi keilmuan yang dimiliki, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kompetensinya yang natinya diharapkan dapat menjadikan mahasiswa siap menghadapi kehidupan di lingkungun masyarakat.
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Dewasa ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang sikapnya menyimpang dari nilai-nilai, moral, budaya dan agama. Bahkan mayoritas pelakunya adalah anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah yang seharusnya mereka bisa menempatkan pendidikan kepribadian yang mereka peroleh untuk hal-hal yang baik dan menerapkan sebagaimana mestinya. Pendidikan di Indonesia masih dapat dikatakan tertinggal dibandingkan pendidikan di negara-negara maju. Oleh karena itu sikap, tanggung jawab, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang dimiliki juga masih tertinggal jauh. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang apabila dididik dengan cara yang bijaksana akan menghasilkan produk anak bangsa yang berkarakter dan berjiwa besar.
Untuk membentuk karakter anak yang baik, di sekolah telah diajarkan pendidikan kepribadian yang tujuannya untuk mewujudkan perilaku yang mengedepankan keimanan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Kepribadian juga dapat diartikan sebagai Pendidikan Karakter yang akan membentuk karakter baik pada diri anak. Landasan untuk membentuk karakter baik tersebut tentu datang dari keyakinan yang dimiliki anak didik itu sendiri. Pendidikan Agama yang diajarkan oleh orang tua dan guru di sekolah merupakan pedoman anak untuk membentuk karakter pribadinya. Sedangkan yang menjadi masalah saat ini adalah pemerintah Indonesia sedang kesulitan untuk menerapkan sistem pendidikan karakter guna mendidik anak dan para generasi penerus bangsa menjadi manusia yang berkarakter dan bermartabat.
MI Nurul Huda adalah salah satu lembaga pendidikan yang ada di desa kemiri tepatnya di Dusun Kerisik dimana didalamnya sebagian besar adalah anak dari warga desa dari Kemiri itu sendiri. MI Nurul Huda itu sendiri tergolong dalam lembaga pendidikan bertaraf agama.
Hasil dari proses pengamatan melalui pembelajaran yang dilakukan secara langsung di kelas, tidak sedikit anak didik yang dirasa masih minim akan karakter mereka masing-masing. Intelektual anak didik di MI Nurul Huda memang tergolong sudah sesuai dengan tuntutan globalisasi. Namun, keadaan di sekolahinisangatkurangdalamteknikpembelajaran yang masihmengandalkan system ceramahwalausudahmemakai K13 dalampedomannya, danmenyebabkanterkadangmuritsulitmenerimapembelajaransecarakeseluruhan. Namun yang paling di rasakandalamtingkattenaga ajar yang adayaitusebuahkepribadiansiswa yang cenderungmshada yang memilikikarakter yang kurangbaik.
Salah satu faktor permasalahan tentang masalah pendidikan karakter di MI Nurul Huda adalah sangat terbatasnya tenaga profesional yang bergelut dalam bidang konseling, yakni guru BK. Selain itu, waktu yang sempit juga menjadi penghambat terjadinya proses pendidikan karakter. Karena, selama ini pendidikan karakter yang kita ketahui di ranah Sekolah Dasar hanya terselipkan dalam pembelajaranaqidahakhlak atau bisa juga dalam ranah pembelajaran spiritual. Berbeda dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA. Dimana, pendidikan karakter mempunyai jam pelajaran tersendiri yang tersusun dalam mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK).
Hal-hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah, setiap individu yang berinteraksi secara langsung dengan anak didik jenjang sekolah dasar, harus mampu berisiniatif bagaimana cara menanamkan pendidikan karakter yang mungkin tidak bisa didapat secara penih di sekolah. Orang tua dan masyarakat sekitar berperan aktif dalam hal ini. karena pendidikan karakter tidak hanya bisa dilakukan di sekolah namun bisa juga dalam lingkup pendidikan non formal dan sekolah pun harus mampu terbuka dengan wali murid untuk mendapatkan dukungan berupa motivasi untuk siswa atau anakmya agar semangat dalam pembelajaaran dan awal dari pembentukan karakter yang baik dalam lingkup keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar