MENCARI BERKAH DENGAN ARISAN ISLAMI
Jika berbicara arisan, mungkin akan muncul di benak kita kalau pesertanya pasti ibu-ibu berduit dengan segala perhiasan yang dipasang di seluruh tubuhnya. Memamerkan hartanya bahkan jabatan suaminya, liburannya atau anaknya yang sekolah diluar negeri. Dengan iuran perbulannya sampai ratusan bahkan jutaan rupiah. Namun akan dapat kocokan yang besar pula. Itulah arisan versi ibu-ibu sosialita yang berada ditengah-tengah zaman milenial saat ini.
Berbeda lagi dengan arisan yang dilakukan oleh ibu-ibu di Dusun Karanglo, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Menurut ibu-ibu setempat arisan itu sesungguhnya bukan hanya menabung uang saja tetapi juga untuk mencari berkah illahi, nabung untuk bekal akhirat nanti. Arisan apakah itu?. Bisa dikatakan itu adalah arisan islami. Arisan yang tujuannya hanya untuk mencari ridho sang Maha Khalik bukan arisan yang bertujuan menggibah suami tetangga.
Sistem yang dilakukan para ibu-ibu yakni dengan cara melakukan acara rutinan keislamanan seperti Shalawatan, Khataman al-Quran, dan Yasinan. Iuran yang dikeluarkan tidaklah semahal arisan ibu-ibu sosialita di perkotaan. Mereka hanya membayar sepuluh ribu rupiah saja. Bagaimana cara mainnya?. Setelah melakukan kegiatan rutinan, di akhir acara akan diadakan kocokan. Nama siapa yang keluar duluan itulah yang akan dapat atau orang sekitar menyebutnya dengan istilah mbethok.
Tidak sampai itu saja setelah dapat uang tabungan, orang yang mbethok tadi juga punya tanggungan untuk memberi makan anggota ketika diadakan rutinan lagi. Bisa berupa nasi lengkap dengan lauknya atau hanya jajanan pasar. Sistemnya bukan di bungkus menggunakan bungkusan makan kertas minyak atau pakai wadah plastik kecil (berkatan) melainkan dimakan ditempat. Hal tersebut sudah menampakkan betapa kuatnya rasa kekeluargaan di dusun tersebut.
Memang, bentuk kekeluargaan yang masih kental dan erat hanya ada di daerah pedesaan. Bagaimanapun kegiatan acara aka nada seseorang yang sukarela meramaikan dan mensukseskan kegiatan tersebut dan akan menghasilkan tujuan yang bermanfaat seperti arisan islami yang sudah ditekuni warga Dusun Karanglo, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Jika berbicara arisan, mungkin akan muncul di benak kita kalau pesertanya pasti ibu-ibu berduit dengan segala perhiasan yang dipasang di seluruh tubuhnya. Memamerkan hartanya bahkan jabatan suaminya, liburannya atau anaknya yang sekolah diluar negeri. Dengan iuran perbulannya sampai ratusan bahkan jutaan rupiah. Namun akan dapat kocokan yang besar pula. Itulah arisan versi ibu-ibu sosialita yang berada ditengah-tengah zaman milenial saat ini.
Berbeda lagi dengan arisan yang dilakukan oleh ibu-ibu di Dusun Karanglo, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Menurut ibu-ibu setempat arisan itu sesungguhnya bukan hanya menabung uang saja tetapi juga untuk mencari berkah illahi, nabung untuk bekal akhirat nanti. Arisan apakah itu?. Bisa dikatakan itu adalah arisan islami. Arisan yang tujuannya hanya untuk mencari ridho sang Maha Khalik bukan arisan yang bertujuan menggibah suami tetangga.
Sistem yang dilakukan para ibu-ibu yakni dengan cara melakukan acara rutinan keislamanan seperti Shalawatan, Khataman al-Quran, dan Yasinan. Iuran yang dikeluarkan tidaklah semahal arisan ibu-ibu sosialita di perkotaan. Mereka hanya membayar sepuluh ribu rupiah saja. Bagaimana cara mainnya?. Setelah melakukan kegiatan rutinan, di akhir acara akan diadakan kocokan. Nama siapa yang keluar duluan itulah yang akan dapat atau orang sekitar menyebutnya dengan istilah mbethok.
Tidak sampai itu saja setelah dapat uang tabungan, orang yang mbethok tadi juga punya tanggungan untuk memberi makan anggota ketika diadakan rutinan lagi. Bisa berupa nasi lengkap dengan lauknya atau hanya jajanan pasar. Sistemnya bukan di bungkus menggunakan bungkusan makan kertas minyak atau pakai wadah plastik kecil (berkatan) melainkan dimakan ditempat. Hal tersebut sudah menampakkan betapa kuatnya rasa kekeluargaan di dusun tersebut.
Memang, bentuk kekeluargaan yang masih kental dan erat hanya ada di daerah pedesaan. Bagaimanapun kegiatan acara aka nada seseorang yang sukarela meramaikan dan mensukseskan kegiatan tersebut dan akan menghasilkan tujuan yang bermanfaat seperti arisan islami yang sudah ditekuni warga Dusun Karanglo, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Facebook
0 komentar:
Posting Komentar